-->

Pelajaran Berharga Nenek Miskin Penjual Sapu Ijuk

Banyak orang kaya dimuka bumi ini tapi apakah kalian yakin mereka semua memiliki harga diri tinggi? 
Banyak orang yang cantik maupun juga tampan,tapi apakah kalian yakin mereka semua itu memiliki kejujuran tinggi? 
Banyak orang yang sombong dengan yang dimiliki saat ini,tapi kalian yakin mereka lebih baik dari orang yang merendah?
Banyak orang kaya,banyak orang yang cantik dan tampan rupawan,dan banyak orang yang sombong dengan yang dimiliki,tapi tidak semuanya mempunyai harga diri yang tinggi.Dan agar kita lebih belajar, mari simak dengan baik cerita Nyata berikut ini,semoga membawa kebaikan bagi kita semua

Pelajaran Dari Nenek Miskin Penjual Sapu

Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.


Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian/
"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari ang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mbol, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.

Itulah sedikit cerita agar kita belajar dan lebih termotivasi dalam kehidupan di dunia ini.Semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi kita.Dan jangan lupa BERKOMENTAR :)

Pelajaran Berharga Nenek Miskin Penjual Sapu Ijuk